Rabu, 14 November 2012

PEMANFAATAN IT DALAM BERBAGAI BIDANG

  1. Bidang Pendidikan 
  2. Bidang Ekonomi
  • Bidang Pendidikan

Dalam kehidupan suatu negara, pendidikan memegang peranan yang amat penting untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa, karena pendidikan merupakan wahana untuk meningkatkan dan mengembangkan kualitas sumber daya manusia. Seiring dengan perkembangan teknologi komputer dan teknologi informasi, sekolah-sekolah di Indonesia sudah waktunya mengembangkan Sistem Informasi manajemennya agar mampu mengikuti perubahan jaman.

Arti IT bagi dunia pendidikan seharusnya berarti tersedianya saluran atau sarana yang dapat dipakai untuk menyiarkan program pendidikan. Namun hal Pemanfaatan IT ini di Indonesia baru memasuki tahap mempelajari berbagai kemungkinan pengembangan dan penerapan IT untuk pendidikan memasuki milenium ketiga ini.
Padahal penggunaan IT ini telah bukanlah suatu wacana yang asing di negeri Paman Sam Sana. Pemanfaatan IT dalam bidang pendidikan sudah merupakan kelaziman di Amerika Serikat pada dasawarsa yang telah lalu. Ini merupakan salah satu bukti utama ketertinggalan bangsa Indonesia dengan bangsa-bangsa di dunia.

Berikut ini ialah sampel-sampel dari luar negeri hasil revolusi dari sistem pendidikan yang berhasil memanfaatkan Teknologi Informasi untuk menunjang proses pembelajaran mereka:

1. SD River Oaks di Oaksville, Ontario, Kanada, merupakan contoh tentang apa yang bakal terjadi di sekolah. SD ini dibangun dengan visi khusus: sekolah harus bisa membuat murid memasuki era informasi instan dengan penuh keyakinan. Setiap murid di setiap kelas berkesempatan untuk berhubungan dengan seluruh jaringan komputer sekolah. CD-ROM adalah fakta tentang kehidupan. Sekolah ini bahkan tidak memiiki ensiklopedia dalam bentuk cetakan. Di seluruh perpustakaan, referensinya disimpan di dalam disket video interktif dan CD-ROM-bisa langsung diakses oleh siapa saja, dan dalam berbagai bentuk: sehingga gambar dan fakta bisa dikombinasikan sebelum dicetak;foto bisa digabungkan dengan informasi.

2. SMU Lester B. Pearson di Kanada merupakan model lain dari era komputer ini. Sekolah ini memiliki 300 komputer untuk 1200 murid. Dan sekolah ini memiliki angka putus sekolah yang terendah di Kanada: 4% dibandingkan rata-rata nasional sebesar 30%

3. Prestasi lebih spektakuler ditunjukkan oleh SMP Christopher Columbus di Union City, New Jersey. Di akhir 1980-an, nilai ujian sekolah ini begitu rendah, dan jumlah murid absen dan putus sekolah begitu tinggi hingga negara bagian memutuskan untuk mengambil alih. Lebih dari 99% murid berasal dari keluarga yang menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa kedua.

Bell Atlantic- Sebuah perusahaan telepon di daerah itu membantu menyediakan komputer dan jaringan yang menghubungkan rumah murid dengan ruang kelas, guru, dan administrator sekolah. Semuanya dihubungkan ke Internet, dan para guru dilatih menggunakan komputer pribadi. Sebagai gantinya, para guru mengadakan kursus pelatihan akhir minggu bagi orangtua.

Dalam tempo dua tahun, baik angka putus sekolah maupun murid absen menurun ke titik nol. Nilai ujian-standar murid meningkat hampir 3 kali lebih tinggi dari rata-rata sekolah seantero New Jersey.

Informasi yang diwakilkan oleh komputer yang terhubung dengan internet sebagai media utamanya telah mampu memberikan kontribusi yang demikian besar bagi proses pendidikan. Teknologi interaktif ini memberikan katalis bagi terjadinya perubahan medasar terhadap peran guru: dari informasi ke transformasi. Setiap sistem sekolah harus bersifat moderat terhadap teknologi yang memampukan mereka untuk belajar dengan lebih cepat, lebih baik, dan lebih cerdas. Dan Teknologi Informasi yang menjadi kunci untuk menuju model sekolah masa depan yang lebih baik.

Namun usaha-usaha dari anak-anak bangsa juga terus dilakukan untuk mengejar ketertinggalan bangsa Indonesia dalam hal penyampaian proses pendidikan dengan penggunaan IT. Semisalnya, baru-baru ini Telkom, Indosat, dan Institut Teknologi Bandung (ITB) menyatakan kesiapannya untuk mengembangkan IT untuk pendidikan di Indonesia, dimulai dengan proyek-proyek percontohan.Telkom menyatakan akan terus memperbaiki dan meningkatkan kualitas infrastruktur jaringan telekomunikasi yang diharapkan dapat menjadi tulang punggung (backbone) bagi pengembangan dan penerapan IT untuk pendidikan serta implementasi-implementasi lainnya di Indonesia. Bahkan, saat ini Telkom mulai mengembangkan teknologi yang memanfaatkan ISDN (Integrated Sevices Digital Network) untuk memfasilitasi penyelenggaraan konferensi jarak jauh (teleconference) sebagai salah satu aplikasi pembelajaran jarak jauh.

Banyak aspek dapat diajukan untuk dijadikan sebagai alasan-alasan untuk mendukung pengembangan dan penerapan IT untuk pendidikan dalam kaitannya dengan peningkatan kualitas pendidikan nasional Indonesia. Salah satu aspeknya ialah kondisi geografis Indonesia dengan sekian banyaknya pulau yang terpencar-pencar dan kontur permukaan buminya yang seringkali tidak bersahabat, biasanya diajukan untuk menjagokan pengembangan dan penerapan IT untuk pendidikan. IT sangat mampu dan dijagokan agar menjadi fasilitator utama untuk meratakan pendidikan di bumi Nusantara, sebab IT yang mengandalkan kemampuan pembelajaran jarak jauhnya tidak terpisah oleh ruang, jarak dan waktu. Demi penggapaian daerah-daerah yang sulit tentunya diharapkan penerapan ini agar dilakukan sesegera mungkin di Indonesia

  • Bidang Ekonomi
Dewasa ini tentu kita semua telah menjumpai kenyataan bahwasanya di semua sektor kehidupan telah mendapatkan polesan dan sentuhan teknologi. Mulai dari tukang ngamen yang paling kecil hingga pejabat teras yang menengah ke atas. Semua mengenal teknologi. Dari anak SD yang masih ingusan, hingga para Ilmuwan yang modern tak pernah lepas dari kata yang satu ini. Memang Teknologi (atau lebih dikenal IT) memiliki peran yang sangat kompleks di dalam menunjang berbagai aspek kehidupan masyarakat. Hanya saja pemanfaatannya yang hingga saat ini cenderung kurang maksimal.
IT memang bukan hal yang tabu, bahkan di daerah terpencilpun kini sudah bisa mengakses jaringan telepon seluler (ponsel), hal ini menunjukkan bahwa track perkembangan pemanfaatan IT di Indonesia mengalami kenaikan yang boleh dikatakan “sangat signifikan”. Namun hal ini tidak sejalan, karena perkembangan teknologi hanyalah untuk kebutuhan konsumsi (konsumen yang konsumtif) bukan lagi digunakan untuk sisi yang sifatnya produktif. Inilah yang perlu dipelajari untuk dicari solusinya.
Penguasaan IT sangatlah penting, karena ke depan IT tidak hanya untuk kebutuhan konsumsi manusia semata, tapi IT akan memungkinkan terjadinya revolusi pada manusia secara besar-besaran. Jika kita pernah melihat film I-ROBO kita tentu akan menerka-nerka apakah mungkin kelak dalam tubuh manusia ditanamkan chip yang memudahkan aktivitas? Tentu jawabannya sangat mungkin, karena sekali lagi teknologi mengalami perkembangan yang luar biasa. Oleh karena itu sebagai bangsa yang besar (baca : Indonesia) kita harus mampu menguasai yang namanya teknologi, karena dengan menguasai teknologi kita bisa menguasai dunia. Sehingga ekonomi Indonesia tidak lagi menjadi yang terpuruk.
Namun, ketika kita membicarakan kehebatan sebuah teknologi, maka ibarat kita membicarakan tentang ketajaman sebuah mata pisau. Pisau memiliki dua sisi yang bertolak belakang. Begitu juga dengan teknologi, kita bisa menggunakannya untuk hal-hal yang positif, misal untuk pendidikan. Dan bisa juga menggunakannya untuk hal-hal yang negatif, seperti pencurian di internet (hacking) dan lain-lain.
Sampai dengan saat ini berbagai bidang telah memanfaatkan IT guna memaksimalkan kinerjanya. Mulai dari berbagai situs pemerintah, dari yang pusat hingga daerah. Semua berlomba-lomba memanfaatkan IT guna pelayanan yang lebih baik lagi di masyarakat (rakyat). Dengan adanya IT, akses rakyat ke pemerintah akan menjadi lebih cepat dan akurat. Selain karena sifatnya yang grafis antar muka (langsung bisa dilihat) teknologi memungkinkan adanya Update informasi pada saat itu juga, sehingga tidak perlu dikhawatirkan adanya berita yang kadaluarsa.
Lalu, apa yang bisa dilakukan IT dalam pengembangan sektor ekonomi? Tentu sangat banyak, dan hal inilah yang perlu digali lebih lanjut. Beberapa bentuk pemanfaatan IT dalam bidang ekonomi:
1. Website
Penggunaan website dalam bidang ekonomi tentu sangat menguntungkan. Dengan adanya website kita dapat mempromosikan barang, menjual, membeli bahkan mencari konsumen dalam jumlah yang SEBANYAK-BANYAKNYA dan tanpa harus dijaga 24 jam, karena website dapat bekerja tanpa harus mempekerjakan orang lain. Itulah salah satu keuntungan website, yakni memiliki kemampuan untuk menghasilkan uang selama 24 jam nonstop. 


2. ATM
Automated Teller Machine atau Anjungan Tunai Mandiri, ini adalah saluran e-Banking paling populer yang kita kenal. Setiap kita pasti mempunyai kartu ATM dan menggunakan fasilitas ATM. Fitur tradisional ATM adalah untuk mengetahui informasi saldo dan melakukan penarikan tunai. Dalam perkembangannya, fitur semakin bertambah yang memungkinkan untuk melakukan pemindah bukuan antar rekening, 


3. Internet Banking
E-Banking juga merupakan salah satu terobosan ekonomi yang memungkinkan terkoneksinya antar bank dalam suatu wilayah, dan dalam lingkup lebih luas koneksi tersebut bisa mencakup antar bank international. Sehingga ketika kita bertransaksi di luar negeri kita bisa menggunakan akun bank local yang ada di Indonesia dengan menggunakan koneksi internet.

4. E-Commerce
E-commerce merupakan perdagangan online yang proses transaksinya berlangsung di dunia maya hingga menemui kesepakatan harga dan kemudian baru ke proses pengiriman dan distribusi. E-commerce kini semakin menjamur, selain sistemnya yang menguntungkan (apabila bisa menjalankan) E – commerce juga tidak terlalu banyak membutuhkan banyak tempat. Cukup dengan mempunyai computer yang terkoneksi ke internet kita sudah bisa berdagang. Mudah bukan?
Kini tinggal kita, para pelaku ekonomi berikut praktisinya yang sudah saatnnya untuk segera beralih, dari system konvensional ke system yang lebih modern dengan penggunaan IT dalam terobosan ekonomi. Sekali lagi, IT selalu ibarat mata pisau, yang bisa digunakan untuk hal yang positif dan tentu saja untuk hal-hal yang bersifat negatif. Lalu, apa yang akan kita lakukan terhadap IT? Manfaatkan dan berdayakan dengan maksimal agar Indonesia tidak hanya konsumen IT tetapi juga contributor di dalam mengembangkan IT, khususnya dalam bidang Ekonomi.
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar